Rabu, 13 Januari 2010

PERBEDAAN GENERALISASI, SPESIALIS, DAN VERSATILIS

A.Generalisasi

Apa yang dimaksud dengan generalisasi itu?
Generalis adalah orang yang tidak mendalami bidang khusus atau tidak mendapatkan pembinaan khusus. Generalis ini bisa lahir dari sekolah atau pengalaman. Orang generalis mengetahui sedikit hal tentang banyak hal. Lazimnya, generalis itu terkait dengan keahlian administratif dan manajemen (managing).Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh;Pemakain bahasa Indonesia di seluruh daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikatak seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.Generalis adalah orang-orang yang memiliki suatu pengetahuan akan banyak hal. Sehingga, orang tersebut dapat melakukan berbagai keahlian atau pekerjaan.
Generalis adalah orang-orang yang general. Jika dikaitkan dengan Teknologi Industri (TI), tentunya mereka memiliki pengetahuan semua bidang dan TI yang umum dan dalam aplikasinya pun juga secara umum. Karena faktor general inilah para SDM TI ini tidak dapat paham secara mendalam. Dengan kata lain ia hanya mengetahui kulit (luarnya) saja.


B.Spesialis
Kalau melihat penjelasan Peter F. Drucker (1995), spesialis itu adalah orang yang mendalami bidang tertentu. Umumnya, spesialis itu adalah orang yang di-training khusus atau memasuki pendidikan khusus untuk bidang yang khusus. Ada juga spesialis yang melalui proses non-formal, misalnya saja melalui pengalaman atau kreativitas diri (self-creativity). Orang spesialis mengetahui banyak hal tentang sedikit hal. Lazimnya, spesialis ini terkait dengan keahlian teknik atau profesional. Perbedaan antar kelompok entitas. Jika kita memulai dari sebuah himpunan entitas kemudian melakukan pengelompokan yang melahirkan himpunan entitas baru (proses top-down). Maka kita sedang melakukan spesialisasi.
Orang spesialis adalah orang yang memiliki keahlian pada satu hal yang lebih spesifik. Sehingga, para spesialis ini hanya dapat menangani satu pekerjaan saja secara spesial.

C.Versatilis
Versatilis adalah orang yang memiliki sifat gabungan antara spesialis dan generalis.
versatilis adalah spesialis yang mampu menjual kemampuannya, dan mampu membuat produk yang berguna, sesuai bidang keahliannya.
SDM versatilis merupakan pergerakan dari mereka yang spesialis. Mereka tidak hanya ahli dan tahu secara mendalam akan satu bidang. Para SDM ini juga mampu menggabungkan dengan berbagai bidang dan teknologi yang ia ketahui serta menjalankannya. Dengan kata lain, versatilis adalah orang-orang yang tahu segalanya dan mengetahuinya secara mendalam.Dalam lapangan kerjanya, kedua karakteristik ini dapat terlihat bedanya. Mereka yang general adalah mereka yang bekerja dengan TI secara umum. Namun, bila para SDM Versatilis adalah para professional TI yang bekerja dalam perusahaan yang tidak berbasis TI. Disinilah para professional TI dituntut juga menguasai berbagai hal diluar bidangnya secara mendalam. Dan dari sinilah mereka yang semula spesialis bergerak menjadi versatilis.Perbedaan selanjutnya adalah berapa lama atau kapan seseorang dapat menjadi seorang yang versatilis atau generalis. Berdasarkan berbagai sumber yang ada dapat diperoleh kesimpulan bahwa mudah sekali untuk menjadi seorang yang generalis tapi untuk menjadi versatilis cukup sulit. Siapapun dalam umur berapapun dapat menjadi seorang generalis. Hanya dengan browsing situs-situs manapun, baca buku apapun maka jadilah kita seorang generalis. Tetapi, menjadi seorang versatilis tidak cukup hanya melakukan hal tersebut. Membutuhkan pemahaman yang lebih luas dan dalam untuk menguasai beberapa bidang yang ada. Sehingga, kendala umur memiliki peranan yang penting. Hanya pada umur-umur tertentu saja kita dapat memahami lebih jauh dan dalam lagi. Dari segi penciptaan teknologi yang baru kaum versatilis memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan dengan para generalis. Sekali lagi ini berkat pemahaman yang lebih luas dan dalam dari versatilis. Sehingga mereka juga memiliki kreativitas yang lebih.Apapun karakteristik manusia tersebut masing-masing memiliki peranan yang penting. Namun, bila dilihat dari perkembangan zaman saat ini generalis sudah tak cukup. Sudah ada tuntutan untuk bergerak dari generalis ke spesialis yang akhirnya versatilis. Tapi, itu semua bergantung individu masing-masing. Versatilis tak hanya dalam di satu bidang ilmu, tetapi juga berwawasan dan mengerti bisnis, sehingga bisa menangkap peluang. Versatilis memiliki keunggulan dejure (prestasi akademik, gelar pendidikan, sertifikat keahlian) dan defacto (prestasi bisnis, kemampuan praktis) sekaligus. Kemampuan yang demikian itu tidak muncul tiba-tiba, melainkan melalui perjalanan cukup panjang seorang spesialis yang pernah pula menjadi pegawai.


Pendapat Saya:

Sebagai calon sarjana teknik industri saya lebih memilih pada posisi sebagai seorang versatilis,karena selain bisa menjual PRODUK yang sesuai dengan keahliannya. versatilis juga bisa menguasai lebih dari satu bidang keahlian,seperti yang sudah saya sebutkan diatas.